Liputanokenews.com (PALI) – Sedekah Bedusun yang merupakan tradisi adat budaya yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan, dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi dan keberkahan yang diberikan Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa), kepada umatnya.


Selain ungkapan rasa syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa (TYME), Sedekah Bedusun juga dilakukan bertujuan untuk mempererat jalinan tali silaturahmi antar warga serta melestarikan warisan budaya leluhur atau nenek moyang terdahulu, yang harus dilestarikan dari generasi ke generasi secara turun menurun.
Seperti yang diketahui media ini, pada tahun 2025 sedekah bedusun sudah banyak dilakukan oleh desa-desa yang ada dikabupaten PALI. Namun Kali ini tak ketinggalan sedekah bedusun juga dilakukan oleh Desa Betung Barat kecamatan Abab Kabupaten PALI. Pada 30 September 2025.
Sedekah bedusun kali ini, diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) atau hari jadi Desa Betung Barat ke-32 Tahun, yang melibatkan banyak pihak terutama pemerintah desa, tokoh adat, tokoh Agama, tokoh pemuda, serta ketiga warga betung raya. Dengan menyajikan berbagai ritual dan kesenian tradisional daerah.
Sedekah dusun yang melibatkan tiga desa ini, telah diawali dengan penyembelihan 2 ekor ayam kampung (ayam biring dan ayam pelangas). Yang disertakan dengan pembuatan lemang yang terbuat dari beras ketan, ampau berbahan gandum, ketupat, hingga memasak makanan khas desa betung. Yang dikelola dan dimasak satu hari sebelumnya, yang nantinya akan dihidangkan bersama buah-buahan hasil bumi warga Abab.

Pada malam harinya warga betung raya melakukan ritual do’a bersama yang dipusatkan dilapangan sepak bola putaran keling desa betung barat yang diisi dengan siraman rohani oleh ustadz. Tri dari Muara Enim
Sementara pada selasa pagi (30/9/25) pemerintah Desa Betung Barat mengelar Sidang Paripurna Istimewah dalam rangka peringatan hari jadi Desa Betung Barat ke-32 Tahun dengan merajut tema “Betung Barat Berdaya, Masyarakat Sejahtera, Pali Maju, Indonesia Emas”. Dibuka okeh Epriyanto Ketua BPD Betung Barat, yang dihadiri oleh pejabat tinggi sumatera selatan yakni, Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumsel (Deva Octavianus Coriza, SE., M.SI), Bupati PALI yang diwakili Asisten I (H. Andre Fajar Wijaya), Sekdin DPMD PALI, Kadin Koperasi dan UKM PALI (Raden Abdurrohman, M.Pd), Camat Abab (Razullik, SH), Kades Betung Barat (Rozali, A.Md), ketua BPD Betung Barat (Epriyanto) dan anggota, perangkat Desa serta undangan lainnya.
Usai melaksanakan sidang paripurna, rangkaian kegiatan sedekah dusun pun dilanjutkan dengan pemandian pusaka peninggalan nenek moyang Raden Sirah Ampuh Maghdum Sakti (Puyang Serampuh) yang berada dikediaman Bapak. Suhar Draji dan Ibu. Jami’ah Binti Ali Jurip Desa Betung Barat, Sambil menikmati hidangan yang telah dimasak satu hari sebelumnya.
Tak sampai disitu, usai melakukan pemandian pusaka, rangkaian kegiatan sedekah dusun dilanjutkan dengan ziarah kubur ke makam nenek moyang terdahulu, yakni Puyang Serampuh, puyang 40, dan puyang Perupuk.
Rozali, A.Md mengatakan akhir dari rangkaian kegiatan tersebut akan digelar malam puncak pada selasa malam yang diisi dengan pesta rakyat yang akan dihibur oleh penyanyi-penyanyi ternama di sumatera selatan.


“Malam ini adalah malam puncak dari rangkaian acara HUT Desa Betung Barat ke-32 Tahun. Saya berharap warga bisa mengikuti rangkaian acara ini hingga nanti malam, agar moment indah seperti ini selalu terkenang,” ujar Rozali
Menurut Rozali perayaan HUT Desa Betung Barat ini akan terus dilakukan guna mengenang sejarah terbentuknya desa Betung Barat.
“Insya’ Allah kedepan acara seperti ini akan kami jadikan agenda tahunan, karena dengan kegiatan seperti ini kita dapat melihat serta mengevaluasi kinerja pemerintah dari tahun ketahun,” sambung Rozali
Rozali juga berharap adanya dukungan yang serius baik dari pemerintah kecamatan, kabupaten maupun masyarakat secara keseluruhan. Agar Desa Betung Barat ini bisa mempertahankan statusnya sebagai desa yang mandiri. Bahakan bisa menjadi contoh untuk desa-desa lain. Tutupnya
Ditempat yang sama Razullik, S.H Camat Abab memaknai sedekah bedusun merupakan salah satu kegiatan positif yang selama ini sedikit tersisih oleh perkembangan zaman. Ia juga berharap pelestarian adat dan budaya marga abab harus selalu dijaga sampai ke anak cucu.
“Kami sangat mendukung kegiatan positif seperti ini, dengan kegiatan seperti inilah kita dapat memberikan pemahaman kepada generasi muda, bahwa di abab ini banyak menyimpan kekayaan budaya adat dan istiadat yang selama ini jarang diperlihatkan.” Ujar Razullik
Razullik menegaskan agar cagar budaya yang ada diabab ini dijaga kearipan dan keutuhannya, hingga cagar budaya itu bisa dijadikan tempat wisata religi maupun wisata sejarawan, seperti makam puyang serampuh, puyang 40, puyang Perupuk dan rumah-rumah limas yang masih berdirih kokoh didesa ini. Ujar Razullik.
Dirinya juga berharap agar pemerintah eksekutif dan legislatif dapat menyisihkan menganggarkan APBD Kabupaten, untuk pembangunan makam-makam keramat seperti puyang-puyang. Harap Razullik
Bupati Penukal Abab Lematang Ilir melalui Asisten I H. Andre Fajar Wijaya, M.S.I mengapresiasi pemerintah Desa Betung Barat atas terlaksananya perayaan HUT ke 32 tahun.
“Momen ini adalah bentuk syukur yang menunjukkan kekompakan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. HUT ini juga dapat kita maknai untuk mengevaluasi kinerja serta pelaksanaan program pemerintah desa yang telah dilakukan.” Tutup Andre

Dengan kegiatan ini menunjukkan senergi pemerintah terhadap masyarakat, dalam kekompakan serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, yang harus dihormati dan dilestarikan. (FR)
















