LONC, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr l. H. Herman Deru secara resmi membuka Festival Literasi Sumatera Selatan Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Asrama Haji Palembang, Jumat (7/11/2025). Dalam sambutannya, Herman Deru menegaskan bahwa literasi merupakan pondasi utama dalam membangun peradaban masyarakat modern.
Ia menyatakan bahwa literasi tidak boleh dipahami secara sempit hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis. Lebih dari itu, literasi merupakan kemampuan menyerap, memahami, serta menerapkan pengetahuan di berbagai aspek kehidupan.
“Mengenai literasi, jangan kita kaitkan hanya dengan membaca. Literasi tidak bisa kita lihat secara parsial, tetapi harus komprehensif. Kita perlu meliterasi segala bidang kehidupan,” tegasnya.
Menurut Herman Deru, ilmu pengetahuan saat ini berkembang sangat cepat sehingga masyarakat perlu memiliki kemampuan literasi yang kuat agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Literasi digital, literasi sosial, hingga literasi keuangan menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mencontohkan bahwa kecanggihan teknologi tidak akan membawa manfaat besar apabila pengguna tidak memahami cara memanfaatkannya secara bijak. “Semua orang bisa real-time mendapat informasi. Tantangannya adalah kemampuan menyaring informasi secara kritis,” ujarnya.
Selain itu, Herman Deru juga mengingatkan pentingnya etika dalam bermedia sosial. Menurutnya, dunia digital tetap memiliki aturan dan norma yang harus dijunjung tinggi. “Karena di dunia digital pun ada peradaban,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti peran strategis Bunda Literasi dan Duta Literasi sebagai mitra pemerintah dalam menumbuhkan budaya membaca dan berpikir kritis di seluruh daerah. Ia meminta agar para kepala daerah tidak membuat hubungan kelembagaan menjadi kaku.
“Bunda Literasi ini holding gerakan literasi. Mereka harus menjadi garda terdepan dalam membuka tirai wawasan masyarakat,” katanya.
Herman Deru turut mengajak masyarakat agar tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi sebagai sumber pengetahuan. Menurutnya, memori dan daya pikir manusia tetap harus diisi dan dilatih.
“Tidak semua hal harus bergantung pada mesin pencarian. Kita perlu menyimpan pengetahuan dalam ingatan kita,” pesannya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak yang telah mendukung penyelenggaraan festival tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat budaya literasi di Sumsel.
“Semoga kegiatan ini menjadi bukti komitmen bersama untuk membangun Sumsel yang maju melalui literasi,” tutupnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP. PKK Prov. Sumsel Hj. Febrita Lustia HD, Bupati Musi Banyuasin, M. Toha Tohet, Bupati Muara Enim, H. Edison, Bupati OKI, Supriyanto, Walikota Lubuk Linggau, H. Rachmat Hidayat, Wakil Bupati Musi Rawas, H. Suprayitno, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palembang, Anang Permana, Anggota DPRD Prov. Sumsel, Muhammad Toha, Ketua DWP Prov. Sumsel, Hj. Desy Kasnayati. Sumber Diskominfoprovsumsel
















