Liputanokenews.com, PALI – Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebelum ditugaskan ke daerah pelosok biasanya seseorang akan mempersiapan psikologis dan praktis, seperti menerima surat keputusan penempatan tugas, serta mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan di daerah terpencil seperti infrastruktur terbatas dan jauh dari keluarga.
Dikisahkan Abdul Rahman Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan. Ia menceritakan, pada mulanya tahun 2020 ia mendapat panggilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan untuk menjadi kepsek di SMAN 1 Abab, menggantikan almarhum Rusiman Kepsek sebelumnya yang meninggal dunia pada tahun 2020 dimusim covid-19.
Surat Keputusan (SK) penempatan tugas sebagai Kepsek telah ia kantongi, tapi dalam hatinya masih menyimpan sebuah pertanyaan yang disertai dengan kegelisahan yang selalu menjadikan dirinya was-was untuk melangkahkan kaki datang ke Bumi Serepat Serasan.
“Seperti apa saya di PALI nanti?, bagaimana saya di PALI nanti?, pertanyaan itu selalu muncul dibenakku, kegelisahanku semakin memuncak saat mendengar kabar berita melalui berbagai media sosial, tentang kehidupan serta berbagai kriminalisasi yang terjadi di PALI, mulai dari pembunuhan, pembegalan, pencurian, dan lain sebagainya,” ujar Abdul Rahman
Lanjut Rahman, kegelisahan itu sedikit berkurang setelah ia meyakini segala sesuatu telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa (Allah SWT). Berbekal google map yang diawali niat dan do’a Abdul Rahman Pria Kelahiran OKI ini pun membulatkan tekat memegang erat setir mobilnya tanpa ditemani seseorang pun berangkat menuju SMN 1 Abab yang berada di Desa Betung Kecamatan Abab Kabupaten PALI.
Selama diperjalanan, Abdul Rahman mengaku tidak ada sedikitpun merasa takut dan gelisa, meski berbagai ingatan tentang berita serem menghantuinya, sambil melihat pemandangan alam, pohon karet yang rimbun jalan yang mulus tanpa lubang dan becek, membuat dirinya semakin yakin jika Daerah PALI baik-baik saja.
Setelah 3 jam 30 menit Abdul Rahman tiba di Pali, persisnya di Desa Air Itam Kecamatan Penukal, ia sempat kebinggungan tujuannya Desa Betung kok diarahkan mbah google ke Desa Air Itam, akhirnya dengan rada-rada canggung iyapun bertanya kepada seseorang yang berpapasan dengannya. “Pak. Numpang tanyo, aku dari palembang nak ke Desa Betung Abab, kemano jalannyo?, Alhamdulillah,,, bapak-bapak paruh baya tempat saya bertanya ia sontak menunjukkan arah jalan menuju Desa Betung dengan baik dan benar,” ujar Abdul Raham kepada media ini pada Selasa, 23 September 2025 siang.
Setibanya di SMAN 1 Abab, Abdul Rahman Kepsek SMAN 1 Abab yang baru dilantik, dismabut dengan hangat oleh para dewan guru, staff dan para muridnya disekolah. Dilanjutkan dengan berkenalan hingga canda tawapun menjadikan suasana semakin hangat dan menjadikan Abdul Rahman merasa ini daerah yang jauh dari keburukan yang ada di benaknya ucapnya.
Meskipun menghadapi sedikit kesulitan berpisah dengan orang terkasih, namun dibalik semua itu ada cerita yang justru menemukan kebahagiaan dan rasa syukur yang melimpah di daerah tugasnya. Abdul Rahman melihat ketulusan dan kemanusiaan di tengah kondisi yang sulit, yang dapat menginspirasi dirinya untuk memberikan yang terbaik untuk kabupaten PALI.
“Satu bulan berlalu, dan hingga hari ini Alhamdulillah, saya tidak pernah merasakan apa yang saya lihat dan dengar berita-berita melalui dimedia sosial tentang keburukan-keburukan di kabupaten PALI, disini orangnya baik-baik, ramah tama, jalannya bagus, listriknya bagus, airnya jernih, dan alhamdulillah PALI ini tak jauh berbeda dengan kabupaten/ kota yang telah maju disumatera Selatan,” kata Abdul Rahman
Menurut Adbul Rahman, kabuapten PALI adalah daerah yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, kekeluargaan hingga adat dan budayanya yang sangat kental dengan ke Islaman, sehingga membuat dirinya seakan-akan engan berpisah dengan kabupaten PALI hingga usia PNS-nya berakhir pada 2029 mendatang.
Disela candanya Abdul Rahman juga berhadap, jika dirinya selalu diberikan kemudahan dan dorongan dari semua pihak, agar dirinya mampu memberikan yang terbaik untuk SMAN 1 Abab.
”Meski hanya 0,1% setidaknya ada perubahan dan kemajuan terhadap kualitas dan fasilitas disekolah ini. Agar kelak saya pensiun ada kenang-kenangan yang dapat dikenang dalam kehidupan saya.” Harap Abdul Rahman
Abdul Rahman mengakhiri bincangnya, mengatakan jika saat ini kesulitannya, harus berpisah dengan keluarganya, namun semua itu harus ia korbankan, demi mewujudkan generasi muda yang, mandiri serta berkualitas, hingga terwujudnya PALI Maju Indonesia Emas. Tutup Abdul Rahman Kepsek SMAN 1 Abab PALI. (FR)
















